Hidup Tanpa Hutang, Mungkinkah?
Hidup Tanpa Hutang, Mungkinkah?
Sejak bisa cari uang sendiri, aku bertekad untuk hidup tanpa hutang. Alasannya adalah untuk menghindari riba yang terdapat dalam bunga hutang karena zaman sekarang sangat sedikit ada orang yang mau minjemin duit tanpa bunga. Riba adalah salah satu dosa besar karena bahkan dosa yang paling ringan sama dengan bersenggama dengan ibu sendiri! Hiii… ngeri!
Selain itu juga untuk menghindari beban pikiran dan mencegah dikejar-kejar debt collector. Lagipula nggak ada kepastian apakah penghasilan akan terus sesuai dengan yang diharapkan sehingga kelak bisa bayar hutang. Gimana kalau setelah berhutang, ternyata malah bangkrut? Nah lo!
Tapi di zaman susah begini dimana gaji pas-pasan sementara harga-harga kebutuhan terus meroket, emang bisa hidup tanpa hutang? Tentu saja (Insya Allah) bisa! Menurutku kuncinya hanya satu : hidup apa adanya.
Ya, prinsip ini memang susah. Pake banget. Apalagi kalau teman-teman dan tetangga kanan-kiri hidupnya (kelihatannya) sudah mapan. Punya rumah, motor, mobil, perhiasan, barang-barang/gadget terbaru, dll yang nggak bisa dipungkiri terus terang aja bikin sirik. Hahaha…. Ngaku aja deh! Pasti pernah ngerasain, kan?
Kadang ada keinginan untuk bisa mendapatkan yang sama atau bahkan lebih dari tuh orang. “Gitu doang gua juga bisa!” mungkin gitu batin kita. Tapi karena ekonomi kita yang mungkin nggak sama dengan mereka, maka jalan pintas pun ditempuh untuk mendapatkan semuanya yaitu dengan cara hutang atau kredit. Kredit rumah, mobil, motor, hape, sampai alat masak yang ada di tipi pun dilakukan biar kelihatannya juga “punya” gitu lo. Biar bisa pamer dan ngupload foto ke jejaring sosial untuk meneriakkan pada dunia, “hoiii… aku juga bisa loh beli ini!” Masalah itu dibeli dengan cara ngutang, yang lain nggak perlu tahu. Hahaha…
Belum lagi kalau untuk anak, segalanya harus the best. Pendidikan terbaik, makanan terbaik, pakaian terbaik, dan pokoknya semua harus yang terbaik biarpun sebenarnya nggak mampu hingga harus hutang sana-sini. Alasannya sih demi masa depan anak.
Tapi kalau aku sih mending hidup apa adanya saja deh. Hidup sesuai kemampuan biar nggak perlu berhutang. Biar aja orang mau punya ini-itu, trus masalah buat gua? Soal anak juga nggak perlu berlebihan. Berikan saja dia segalanya sesuai kemampuan kita. Kalau nggak mampu bayar uang gedung, ya sudahlah nggak perlu maksa masukin anak ke sekolah favorit. Kalau anaknya memang moncer, dimanapun dia berada pasti bisa bersinar. Lagipula sekarang sudah ada beasiswa jadi kalau tuh anak pinter bisa masuk ke sekolah yang bagus. Daripada hidup penuh beban karena ingin ngejar status sosial, mending hidup tenang meski hanya punya seadanya, iya nggak?
Berikut ini langkah-langkah untuk menghindari hutang versiku:
- Cari pekerjaan sampingan
Nggak perlu diberitahukan lagi kayaknya kalau penghasilan orang Indonesia apalagi yang kerja di kantor cenderung kecil. Karena itu, biar nggak terjebak hutang kalau-kalau penghasilan nggak cukup, ada baiknya kita punya pekerjaan/usaha sampingan selain pekerjaan/usaha utama. Misalnya jual pulsa, jual beli online, toko kelontong, MLM, dsb. Lumayan juga kan buat tambahan biaya hidup sehari-hari daripada ngutang sama rentenir.
- Buka Usaha Sesuai Modal
Untuk yang ingin berwiraswasta, biasanya suka pinjem uang ke bank atau renternir untuk dapat uang banyak lantas buka bisnis idaman. Kalau aku sih mending buka bisnis sesuai dengan banyaknya modal di kantong. Bisa dari uang tabungan atau menjual barang-barang yang dimiliki (hape, perhiasan, mobil, sepeda motor, komputer, dll). Mungkin kalau begitu, usaha yang bisa dibuka kecil-kecilan tapi setidaknya bebas hutang dan nggak masalah kalaupun usahanya bangkrut, asalkan jangan pertaruhkan semua uang yang ada biar bisa bangkit lagi Lagipula perusahaan sebesar Apple pun pada awalnya mulai dari garasi rumah.
- Ganti kartu kredit dengan kartu debit
Kayaknya gaya banget ya, bisa belanja tanpa uang dan kemana-mana tinggal “gesek”? Selain itu lebih aman pula, kalau hilang bisa langsung diblokir.
Daripada punya kartu kredit yang menurutku malah membuat suka berhutang, mendingan pakai kartu debit. Sama-sama gaya dan bisa “gesek”, juga nggak perlu khawatir nggak bisa bayar karena sudah lunas oleh tabungan sendiri. Ini juga mencegah kita beli barang yang diluar kemampuan atau bergaya hidup konsumtif kalau nggak mau tabungan terkuras.
- Hindari beli barang secara kredit
Pengen beli rumah, motor, mobil atau barang-barang mahal lain tapi nggak punya duit cash? Biasanya orang-orang lantas berpaling pada kredit. Bahkan kadang saking banyaknya yang dikredit, gaji perbulan hampir-hampir ngepas buat bayar cicilan dan ngutang lagi buat biaya sehari-hari.
Untukku, daripada kredit, mendingan tunggu sampai duit cukup baru beli barang yang diinginkan. Lama, dong? Biarin, daripada terjebak hutang! Lagipula kalaupun nggak bisa beli barang yang diinginkan, bisa diakalin dengan berbagai cara seperti :
- Sewa
Yup, sewa bisa dilakukan untuk hal yang sangat mahal dan tidak terbeli namun diperlukan misalnya tempat tinggal (rumah/kos) atau mobil.
- Beli barang second
Kadang hasrat tak tertahankan untuk beli barang tapi duit masih kurang, maka solusinya adalah beli barang second. Ada banyak barang second yang bisa dibeli dengan kehadiran internet. Dengan harga yang lebih murah, tapi bisa dapat barang yang sama dengan yang diinginkan. Kalau untung, bisa dapat barang yang masih mulus seperti baru. Hahaha…
- Beli barang look-alike
Kalau keukeuh ingin beli barang baru tapi ternyata harganya nggak kuku, maka belilah barang look-alike atau yang mirip. Misalnya pengen banget beli smartphone premium tapi duit cekak, bisa disiasati dengan beli smartphone lokal yang modelnya agak mirip. Harganya bisa 10x lipat lebih murah tapi feelnya (hampir) sama. Bahkan orang-orang bisa mengira itu adalah barang premium kalau dilihat dari jauh
- Teliti berbelanja
Untuk memaksimalkan penghasilan dan menghindari berhutang untuk menutupi defisit, maka bandingkanlah harga tempat-tempat belanja yang ada dan belanjalah di tempat yang termurah. Selalu bandingkan berbagai merk sebelum beli satu barang, jangan ragu coba produk baru,dan jangan terpengaruh iklan.
- Tidak Boros
Belilah barang sesuai kebutuhan,bukan sesuai keinginan dan ingatlah selalu ada hari esok sebelum menghambur-hamburkan uang diluar batas kewajaran. Jangan sampai gara-gara foya-foya di awal bulan, jadinya harus ngutang karena di akhir bulan kena kanker (kantong kering).
- Rajin menabung
Semua orang juga tahu ini, lantas apa hubungannya dengan hutang? Kadang ada hal yang terjadi yang diluar perkiraan, misalnya diPHK mendadak, sakit parah, menikah, dll. Kalau punya tabungan yang cukup, kita bisa menutupi biayanya tanpa harus ngutang.
- Berdoa
Last but not least, berdoalah yang rajin agar terhindar dari hutang dan selalu bersyukur akan pemberianNya agar nikmat yang kita dapatkan semakin bertambah.
Dengan berbagai cara di atas, semoga bisa selangkah lebih maju untuk hidup tanpa hutang. Ayo, pasti bisa