Kontes Putri Muslimah, Apa yang Dicari?

Kontes Putri Muslimah, Apa yang Dicari?
Sempat melihat iklan kontes putri muslimah di salah satu TV swasta dan spontan agak geli aja gitu. Habis bawa embel-embel “muslimah” tapi kok syarat-syaratnya justru mirip dengan kontes miss-missan yang lain? Ada syarat tinggi badan, bakat khusus (yang ternyata ditafsirkan sebagai akting, nyanyi, modelling), cantik, juga kemampuan bahasa asing. Aku memang bukan ustadzah, tapi bahkan muslim awam seperti aku juga ngerti, untuk jadi muslimah sejati mah nggak perlu syarat-syarat di atas!

Sejak kapan jadi muslimah sejati harus punya tinggi badan tertentu? Apa kalau pendek lantas amal-ibadahnya ditolak gitu? Lalu apa wajib seorang muslimah memiliki bakat “khusus” seperti kemampuan akting, modelling, atau nyanyi? Ada gitu dalam rukun Islam? Dan syarat lainnya nih, yaitu harus cantik, emangnya syarat mutlak masuk surga harus cantik, ya? Yang jelek nggak dapat tempatkah? Lalu kemampuan bahasa asing juga kayaknya nggak ada deh di daftar kewajiban seorang muslim. Makanya aku lantas bertanya-tanya, yang dicari kontes ini apa, ya? Muslimah sejati atau model berhijab untuk meramaikan dunia entertainment?

Kalau memang nyari muslimah sejati, berarti nggak ada dong syarat-syarat “duniawi” seperti tinggi badan, tampang, bakat “khusus”, atau kemampuan bahasa asing. Yang dikedepankan adalah ketakwaannya sebagai muslimah. Masih pakai jilboobs nggak, berapa hafalan Qurannya, apa amal-ibadah yang biasa dia lakukan, gimana pemahaman ilmu agamanya, berapa hadist yang dia ketahui, gimana kelancaran baca Al-Qurannya, dan yah tipe-tipe ustadzah begitu. Boleh sih diberi batasan usia (kan nggak adil juga kalau anak 17 tahun ngelawan yang usianya 40 tahun), tapi syarat pernikahan seharusnya nggak ada karena setahuku justru menikah itu dalam agama Islam sangat dianjurkan dan menyempurnakan separuh agama. Seharusnya yang menikah justru dikasih nilai tambah!

Kalau begini sih kesannya kontes ini hanya melihat penampakan yang artifisial saja. Apalagi ada syarat terakhir yang bikin dahiku tambah berkerut yaitu kesanggupan untuk mematuhi peraturan penyelenggaranya. Ini maksudnya apa, ya? Kenapa harus bikin peraturan seperti itu? Kenapa harus dipastikan dulu kepatuhannya? Kalau memang semuanya sesuai dengan kaidah-kaidah keislaman yang baku, seharusnya nggak akan ada pertentangan, kan? Kok aneh…

Buat teman-teman sesama muslimah yang nggak bisa ikut kontes itu meskipun sudah berhijab dari bertahun-tahun lalu karena nggak memenuhi salah satu syarat, jangan bersedih. “Kontes” yang sebenarnya terbuka bagi setiap orang dan dinilai langsung oleh “juri” yang Maha Adil, yaitu Allah SWT, dan tidak memiliki persyaratan yang aneh-aneh. Cukup dengan beriman dan bertakwa kepadaNya maka kita akan dapat meraih hadiah yang tidak terbatas waktu (bukan hanya setahun!), yaitu surgaNya yang kekal abadi dimana tidak ada apapun di dunia ini yang bisa menyamai keindahannya. Allah SWT berfirman,

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” – Q.S. Al-Hujurat (49):13

Jadi keep smile and just be a better muslim!

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan2

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel