Tiga pemuda mencari ridha allah
Tiga pemuda mencari ridha allah
Salah seorang berkata,”Sesungguhnya tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian dari bahaya ini kecuali jika kalian berdo’a kepada Allah dengan menyebutkan amal-amal sholih yang pernah kalian lakukan!” seseorang lagi lalu berdo’a, “Ya Allah, aku mempunyai orang tua yang sudah renta. Kebiasaanku ialah mendahulukan mereka minum susu sebelum aku berikan susu itu kepada anak- istri dan budakku.
Suatu ketika, aku terlambat pulang karena mencari kayu bakar. Kedua orang tuaku itu tertidur dan aku segan membangunkan mereka. Aku terus memerah susu untuk persediaan minum keduanya. Meskipun demikian aku tidak memberikan susu itu kepada keluargaku maupun kepada budakku sebelum mereka berdua meminumnya. Aku menunggu sampai terbit fajar. Ketika kedua orang tuaku itu bangun, ku berikan susu itu. Sedangkan semalam anakku menangis terisak-isak minta susu sambil memegangi kakiku. Ya Allah, jika perbuatannku itu karena mengharap ridla-Mu, maka geserkanlah batu yang menutup lubang goa ini! “Dengan tiba-tiba bergeserlah sedikit batu tersebut.
Lalu pemuda kedua berdoa pula, “Ya Allah, sesungguhnya aku memiliki saudara sepupu yang sangat kucintai. (dalam riwayat lain disebutkan: Aku sangat menyintai sebagaimana seorang pria menyintai wanita) aku ingin selalu berbuat zina dengannya, namun ia selalu menolaknya.
Beberapa tahun kemudian, ia tertimpa kesulitan. Ia datang untuk mengharap bantuanku. Aku memberikan seratus dua puluh dinar dengan syarat ia mau menyerahkan kehormatannya kapan saja jika aku memerlukan. (pada riwayat lain: Ketika aku berada di kedua kakinya, ia berkata, “Hendaknya kau takut kepada Allah. Jangan kau sobek kain (kesucianku) kecuali dengan jalan yang benar!.) mendengar yang demikian aku segera meninggalkannya dan merelakan emas yang pernah ku berikan itu. Padahal dia orang yang sangat kucintai. Ya Allah, jika perbuatanku karena mengharap ridlaMu, maka geserlah batu yang menutup pintu goa ini.” Dengan ajaib, batu itu bergeser namun belum cukup lubang buat untuk mereka keluar.
Pemuda yang ketiga juga berdoa, “Ya Allah, aku mempunyai beberapa karyawan dan mendapat gaji dengan sempurna, kecuali ada seorang yang keluar dan tidak mau mengambil gajinya terlebih dahulu. Gaji itu ku kembangkan sehingga menjadi berkembang banyak. Selang beberapa tahun,ia datang dan menanyakan, “Wahai Tuan, berikanlah gajiku!” aku berkata, “Semua yang kau lihat baik unta, sapi, kamping dan budak yang menggembalakannya adalah gajimu!” mantan karyawanku itu berkata, “Wahai Tuan, janganlah engkau mengejekku!” jawabku, “Aku tidak menghinamu.” Kemudian dia mengambil semua haknya dan tidak tersisa sedikit pun. Ya Allah, jika perbuatanku itu karena mengharap ridlaMu, maka singkirkanlah batu yang menghalangi pintu goa ini!” dengan sekejap, batu itu bergeser sehingga mereka bisa keluar dari dalam goa. HR. Bukhari dan Muslim.